Jokowi: Baru 15 Persen Masyarakat Terima BLT Desa | Republika Online
Presiden Jokowi meminta data bantuan sosial bagi warga tak mampu atau warga terdampak Covid-19 terus diperbaiki. Warga berhak yang belum terdaftar, diminta melapor ke RT dan RW agar bisa menerima bansos gelombang kedua
BERITA JABAR (234) BK — Pemerintah mengakui data penerima bantuan sosial bagi warga yang terdampak pandemi Covid-19 ataupun warga tidak mampu belum sempurna. Karena itu, warga diharapkan melapor kepada RT dan RW agar  namanya dimasukkan ke dalam data penerima bantuan sosial tahap kedua.
”Data itu masih bisa diperbaiki, tetapi saya kira nanti pada tahapan kedua, bulan depan, akan lebih baik lagi,” tutur Presiden Joko Widodo seusai memantau penyerahan bantuan sosial tunai kepada warga .
Hadir pula dalam peninjauan ini Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Juliari Batubara, 
Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo menjelaskan, bantuan sosial tunai dan berbagai skema jaring pengaman sosial, seperti Program Keluarga Harapan, kartu sembako, dan bantuan langsung tunai desa diharap mampu menjangkau sekitar 55 persen penduduk Indonesia, baik yang kurang mampu maupun yang terdampak pandemi Covid-19.

Dengan begitu, diharapkan bansos bisa menguatkan daya beli masyarakat dan konsumsi domestik segera kembali normal. Namun, Presiden Jokowi juga mengakui, pandemi Covid-19 yang relatif mendadak dan memukul hampir semua sektor kehidupan membuat ada warga yang belum masuk dalam data penerima bantuan sosial.
Presiden Jokowi mengingatkan masyarakat yang belum masuk dalam daftar penerima bansos agar melapor kepada RT dan RW. Dengan demikian, bisa dimasukkan dalam daftar penerima tahap kedua. Presiden Joko Widodo menegaskan masih ada cadangan untuk bansos yang disiapkan.
Sementara itu, Juliari juga menambahkan, data penerima bansos akan terus diperbaiki bersama pemerintah daerah. Karena itu, pemerintah daerah diharap mengakomodasi warga terdampak yang belum masuk dalam data.
Masyarakat yang belum masuk dalam daftar penerima bansos diharap melapor kepada RT dan RW. Dengan demikian, bisa dimasukkan dalam daftar penerima tahap kedua.
 Kami juga masih akan mengakomodasi (warga yang belum masuk data). Kami sadar tahap pertama masih saja ada kekurangan, ada data yang tumpang tindih, tahap kedua dengan koordinasi lebih baik, bisa teratasi lebih baik,” kata Juliari.Dalam penyaluran bansos tunai di kantor pos ini, warga penerima mengenakan masker dan mengantre dari luar kantor pos. Petugas mengecek suhu tubuh mereka sebelum masuk. Cairan pembersih tangan dan masker juga disediakan dekat pintu masuk kantor pos.
Di dalam, mereka menunggu di kursi-kursi yang telah disiapkan dengan jarak tertentu sebelum menerima bansos tunai di gerai yang ada. Presiden Jokowi pun mengapresiasi ketertiban dan kerapian penyaluran bansos ini.
Penerima bansos tunai,  merasa bansos tunai sangat bermanfaat. Sebab, dia sudah sebulan lebih dirumahkan. Toko tempatnya bekerja di Jalan Suryakencana sudah sebulan lebih tutup dan dia tak mendapatkan gaji. Sementara itu, bayinya masih berusia lima bulan dan suaminya bekerja sebagai sopir.
BERITA JABAR (234) BK