Tol Cisumdawu Ditargetkan Fungsional Pada Mudik Lebaran 2020
BERITA JABAR BK
Kabupaten Sumedang yang memiliki luas wilayah 155.872 hektare (ha) terbagi dalam 26 kecamatan dan 277 desa/kelurahan dengan jumlah penduduk 1.131.516 jiwa.

Daerah ini juga bisa disebut hinterland bagi ibu kota Provinsi Jawa Barat sehingga Kabupaten Sumedang memiliki letak dan peranan sangat strategis dalam pengembangan wilayah sebagai bagian dari Kawasan Strategis Nasional Cekungan Bandung dan Pengembangan Metropolitan Bandung Raya.

Menariknya, wilayah timur Kabupaten Sumedang juga merupakan bagian dari Pengembangan Metropolitan Cirebon Raya. Selain sebagai suatu kekuatan dan peluang bagi Kabupaten Sumedang, di sisi lain kami juga harus mewaspadai hal itu akan menjadi tantangan sekaligus bisa menjadi kelemahan yang akan menimbulkan masalah bagi Kabupaten Sumedang dalam aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Karena itu, semua itu semaksimal mungkin dikelola dengan langkah dan strategi tepat dan akurat sesuai dengan karakteristik masyarakat dan wilayah Kabupaten Sumedang. Inovasi dan kemajuan pembangunan daerah tidak bisa dilepaskan dengan arah pembangunan daerah sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang secara legal formal menjadi produk hukum daerah sekaligus kajian komprehensif terhadap aspek kebutuhan dan karakteristik daerah yang sinergis dengan kebijakan pembangunan provinsi dan nasional.

Saat ini segenap Pemerintahan Daerah Kabupaten Sumedang, baik eksekutif maupun legislatif, dan segenap masyarakat Kabupaten Sumedang untuk melakukan berbagai langkah pembangunan mengacu pada RPJPD Kabupaten Sumedang Tahun 2005-2025 dengan Visi Sumedang Sehati (Sejahtera, Agamais, dan Demokratis) dan RPJMD Kabupaten Sumedang Tahun 2014- 2018 dengan Visi Senyum Manis (Sejahtera, Nyunda, Maju, Mandiri, dan Agamais) yang dijabarkan pada 5 misi, 175 program, dan 282 indikator kinerja program.

Kami juga sependapat bahwa keberadaan RPJPD dan RPJMD adalah arah pembangunan daerah yang tidak serta-merta membelenggu dan membatasi inovasi, kreativitas, terobosan dan diskresi pemerintah daerah, serta pelaku pembangunan lainnya. RPJPD dan RPJMD justru secara simultan telah mendorong inovasi bagi pembangunan daerah.

Hal itu kami lakukan dengan ada program-program unggulan dan strategis Kabupaten Sumedang seperti Pembangunan Jalan Tol Cisumdawu, Pengembangan Kawasan Agropolitan dan Agrowisata Jatigede, Penataan Kota, Pengembangan Kawasan Industri Ujungjaya, Pembangunan Jalan Sukasari - Lembang, Pembangunan Sport Centre Tadjimalela, Pembangunan Jalan Lingkar Selatan, Pembangunan Daerah Irigasi Rengrang, dan Pembangunan BunderanPolres.

Program-program di atas membawa dampak dan peluang pengembangan wilayah Kabupaten Sumedang. Pembangunan jalan tol Cisumdawu yang memiliki lima interchange di wilayah Kabupaten Sumedang menjadikan akses lebih mudah untuk pergerakan barang dan jasa serta membuka peluang investasi serta promosi potensi ekonomi Kabupaten Sumedang.

Pembangunan Waduk Jatigede membuka peluang usaha masyarakat khususnya di sekitar genangan sekaligus peluang investasi di sektor pariwisata. Di bagian utara Kabupaten Sumedang, ada Rintisan Kawasan Industri Ujungjaya menjadi hinterland Kawasan Strategis Aerocity dalam mendukung Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Majalengka.

Di sebelah barat Kawasan Pendidikan Tinggi Jatinangor sebagai kawasan dengan fungsi utama pelayanan jasa dan perguruan tinggi serta teknologi bersinergi dengan pengembangan taman budaya ilmu dan teknologi (TBIT) yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Sedangkan di wilayah tengah dilakukan penataan kota di antaranya pembangunan Sport Centre Tadjimalela, Jalan Lingkar Selatan, dan yang sudah dilaksanakan Pembangunan Bundaran Polres yang memungkinkan pengembangan wilayah tengah Kabupaten Sumedang sebagai pusat pemerintahan dan pusat pelayanan lokal Kabupaten Sumedang.

Pembangunan Jalan Sukasari- Lembang yang menghubungkan wilayah barat Kabupaten Sumedang dengan Kabupaten Bandung Barat diharapkan mendongkrak kinerja sektor agrowisata dan agrobisnis.

Pembangunan di Rengrang di wilayah timur Kabupaten Sumedang untuk mengairi lahan pertanian di Ujungjaya seluas 1.607 hektare sebagai kompensasi dari pembangunan Waduk Jatigede yang pemanfaatannya sebagian besar oleh kabupaten tetangga.

Pemerintah Kabupaten Sumedang sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia tentulah memiliki variabel, parameter, dan kriteria dalam melakukan self assessment sesuai peraturan perundangan berlaku, yaitu Pemendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan dan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah.

Yang menarik, hasil pembangunan sampai pertengahan tahun ketiga RPJMD mencapai 60,24%. Hasil ini sudah melebihi target ratarata yang harus dicapai. Adapun prestasi yang dicapai di antaranya penilaian pengelolaan keuangan dengan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK untuk laporan tahun anggaran 2014 dan 2015, penghargaan Kabupaten Sehat Tingkat Nasional Tahun 2013 dan Tahun 2015.

Prestasi terakhir yang diraih Sumedang adalah Juara Umum Pameran Citra Pariwisata Nusantara 2015 dan pada 2016 mewakili Jawa Barat dalam Ekspo Nusantara dengan menyabet penghargaan di tiga kategori yakni penataan stan, penyajian kuliner, dan penyaji produk daerah terbaik.

Beberapa keberhasilan pembangunan lainnya antara lain penyelesaian permasalahan terkait dampak sosial pembangunan Waduk Jatigede, teratasinya kemacetan lalu lintas menuju wilayah perkotaan melalui pembangunan Bundaran Polres, pembangunan pusat pemerintahan, dan pembangunan pasar modern.

Sedangkan inovasi Kabupaten Sumedang dalam pemerataan pembangunan dilakukan dengan penerapan kebijakan Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) yang dilandasi nilai-nilai kearifan lokal dan menjadi model serta rujukan kabupaten/ kota lain di Indonesia.

Meski demikian, dalam perspektif kultur sosiologis misalnya pada aspek indeks kepuasan masyarakat hasil survei salah satu perguruan tinggi terkemuka di Jawa Barat mengindikasikan masih perlunya peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
BERITA JABAR BK