berita jabar bk
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mencatat baru 30 kabupaten di Indonesia yang telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) secara penuh.
Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendes PDTT Moh Fachri mengakui penyaluran BLT bagi warga terdampak virus korona atau covid-19 belum berjalan seratus persen. Sebab, masih banyak kabupaten yang belum mengucurkan bantuan sebesar Rp600 ribu per bulan tersebut.
"BLT Dana Desa yang sekarang ini di semua provinsi sudah menyalurkan, tapi belum 100 persen. Kami baru mencatat 30an kabupaten yang seluruh desanya sudah menyalurkan bantuan langsung tunai yang bersumber dari dana desa," kata Fachri dalam video streaming Dewan Nasional Keuangan Insklusif, di Jakarta,
Menurutnya terdapat berbagai kendala dalam penyaluran BLT-DD. Di antaranya kebijakan daerah serta tumpang tindih data penerima hak. Misalnya, sebanyak 91 ribu masyarakat di Kabupaten Bogor, Jawa Barat belum terkover BLT-DD.
Sudah dipisahkan (penerima) PKH BPNT, BLT-DD, BLT dari Kemensos, kemudian bantuan APDB Provinsi, bantuan APBD Kabupaten. Ternyata masih ada 91 ribu masyarakat yang belum terkover," sebutnya.
Karena itu, perlu koordinasi khusus agar penerima hak tidak menerima program bantuan lainnya. Sejauh ini, kata Fachri, penerima hak sudah menandatangani dan membuat pernyataan untuk mengembalikan bantuan yang diterima secara ganda.
"Kami menemukan beberapa desa, dan kami sudah sampaikan, pada saat menyampaikan penyaluran langsung tunai si penerima dibekali dengan surat pernyataan bahwa pada saat BLT-DD disalurkan si penerima belum menerima PKH dan bantuan sosial lainnya," tukasnya.
Adapun pemerintah menganggarkan BLT Dana Desa per keluarga sebesar Rp600 ribu selama tiga bulan. Dana Desa diberikan kepada 74.953 desa di 6.543 kecamatan tersebar di 434 kabupaten di Indonesia. Rata-rata setiap desa mendapatkan dana desa sekitar Rp800 juta hingga Rp1,2 miliar per tahun.
berita jabar bk
0 Komentar