Sejarah Hipnotis
Hipnotis memiliki sejarah tersendiri dimulai dari era pra sejarah hingga zaman modern seperti sekarang ini. Tidak hanya dipraktikkan, namun ilmu ini juga mengalami perkembangan sedemikian rupa. Umur dari sejarah hipnotis dibilang sama dengan umur manusia itu sendiri karena ini sangat berkaitan dengan fenomena manusia yang alamiah. Berikut adalah penjelasan mengenai sejarah hipnotis tersebut.
Sejarah Hipnotis Tradisional
Pada era trasidional, yakni era sebelum masehi, hipnotis sudah dijadikan sebagai metode pengobatan. Namun demikian, istilahnya belum dikenal. Misalnya di tahun 4000 SM ada praktik pengobatan pendeta yang menggunakan dupa disertai pembacaan doa. Dimana pendeta akan memandangi mata pasien kemudian memohon kepada Tuhan untuk memberikan kesembuhan. Sekarang disebut hipnoterapi.
Fenomena semacam ini terus berlanjut sampai pada masa 2000 SM, 1552 SM, 1200 SM, 928 SM, 400-377 SM, 300-270 SM dan 70 SM. Informasi tersebut didapatkan dari berbagai dokumen sejarah yang ada. Kemudian pada tahun 1060 seorang raja dari Inggris bernama Edward melakukan praktik penyembuhan hanya degan sentuhan.
Sejarah Hipnotis Mangnetism & Marmerism
Berdasarkan catatan sejarah, di era-era sesudah 1500 M, ada beberapa orang yang melakukan praktik hipnotis untuk beragam keperluan. Misalnya saja di tahun 1493-1541 M, ada seorang dokter yang bernama Paracelsus. Ia berasal dari Swiss dan berusaha menggunakan media berupa magnet untuk proses pengobatan pasien. Sesudah itu, ada banyak pasiennya yang sembuh karena terapi tersebut.
Sejarah hipnotis juga mencatat adanya seorang pendeta yang bernama Abbe Faria. Ia adalah seorang pendeta Portugis yang mempecayai bahwa adanya fenomena magnetisme itu bisa berhasil lantaran adanya kerjasama dan pengarapan di dalam pikiran dari masing-masing pasien itu sendiri. Sesudah itu, akhirnya teori ini terus dikembangkan oleh generasi selanjutnya.
Sejarah Hipnotis Konvensional
Pada era hipnotis konvensional, istilah hipnotis digunakan untuk pertama kalinya. Adapun yang pertama kalinya memperkenalkan istilah ini adalah James Braid di tahun 1795-1860. Ia merupakan salah seorang ahli bedah dari kawasan Skotlandia. Ia membuat suatu kesimpulan dalam karyanya bahwa dalam proses magnetisme, fenomena yang dialami oleh pasien merupakan fenomena saraf yang tidur.
Kemudian pada sekitar tahun 1847, Braid berhasil menemukan suatu pengetahuan baru bahwa seluruh fenomena hipnotis, misalnya amnesia, katalepsi atau anatesia sesungguhnya dapat diinduksi dengan tidak menggunakan teknik tidur. Dari penelitian yang ia lakukan tersebut, akhirnya ia dikenal oleh banyak kalangan sebagai seorang hipnoterapis yang pertama.
Sejarah Hipnotis Modern
Setelah masa sejarah hipnotis konvensional, kemudian masuklah kepada era sejarah hipnotis modern. Dimana era ini merupakan sebuah era yang menunjukkan bahwa peran dari kliean amatlah besar untuk proses hipnotis itu sendiri. Kemudian, pada tahun 1951 akhirnya didirikanlah organisasi hipnotis nasional yang pertama. Sesudah itu, disusul oleh berbagai jenis organisasi yang lainnya.
Bahkan, di era selanjutnya hipnotis sudah disetujui sebagai salah satu alternatif untuk diterapkan pada proses pembedahan dan melahirkan. Sehingga, semua dokter disarankan untuk mempelajari keilmuan yang satu ini. Dan bisa dilihat bahwa saat ini hipnotis sudah sangat berkembang pesat. Dari yang awalnya bersifat mistis hingga yang sifatnya hiburan untuk jenis hipnotis tertentu di era modern seperti sekarang.
Sejarah hipnotis memang sangat kompleks. Hal itu disebabkan karena manusia dan alam serta fenomena di dalamnya memiliki sifat yang dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu. Sehingga, Anda yang berniat untuk belajar ilmu ini sebaiknya jangan belajar secara otodidak dan pastikan kepada ahlinya. Pastikan mentor Anda selalu meng-update perkembangan keilmuan ini.
Dalam perkembangannya, hipnotis sangat menarik untuk dipelajari. Banyak orang terjebak dalam mindset lama, sama seperti manusia pra-sejarah dulu melihat petir. Masih dianggap fenomena mistis dan tidak dapat dijelaskan.(bk)
0 Komentar