berita jabar
budi kurniawan,salah satu pendiri yayasan juang bakti barokah , Kecamatan Conggeang saat ini tengah menjalankan usaha budidaya lebah teuweul atau trigona yang ia beri nama hantu madu teuwe, budidaya lebah tersebut untuk diambil madunya dan bisa menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi, kegiatan tersebut sudah ditekuni selama 4 tahun dan sudah mengahasilkan banyak madu dan telah di pasarkan ke beberapa daerah di sumedang dan Provinsi Jawa Barat.
Pengembangan budidaya lebah teuweul tersebut dilakukan secara tradisional. Karena lebah tersebut hanya buatkan sarang dari bahan kayu dibuat kotak dan bambu, tidak menggunakan alat yang canggih.
Menurut budi , budidaya lebah teuweul sudah ditekuninya selama 4 tahun, dari semula hanya terdiri dari belasan sarang atau kotak lebah tersebut, dan kini sudah berkembang menjadi 500 kotak.
“Sekarang sudah ada 500 kotak, baik dari kayu dan pohon bambu. Namun rencananya saya akan mengembangkan hingga lebih banyak lagi,” ungkapnya,
Lanjut budi, sejauh ini usaha pengembangan budidaya lebah teuweul sudah menghasilkan madu yang cukup banyak. Bahkan sudah dipasarkan ke beberapa daerah di Provinsi jawa barat, ia juga melihat, potensi madu dari lebah teuweul tersebut sangat besar dan bisa menghasilkan nilai ekonomi yang besar pula. Karena harga jual madu teuweul cukup tinggi.
“Karena potensi pasar yang sangat besar, membuat budidaya ini memiliki potensi ekonomi yang sangat besar pula,” katanya
Sejauh ini kata dia, budidaya lebah teuweul di sumedang masih jarang. Sehingga madu dari lebah ini juga bisa dibilang masih sulit didapat oleh konsumen, maka dari itu, meskipun proses pengembangan budidaya ini lambat, namun ia tetap menekuninya hingga saat ini.(bk)
0 Komentar