berita jabar bk
Pemerintah Kabupaten Sumedang mencatat 621 warga telah melayangkan pengaduan kepada pusat pengaduan yang dikelola oleh Tim Sumedang Simpati Quick Response (SSQR) terkait bantuan sosial bagi warga yang terdampak wabah virus Corona (COVID-19).
Dari jumlah total laporan atau aduan masyarakat tersebut, sebanyak 550 pengaduan di antaranya bertanya tentang penyaluran paket bantuan sosial.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sumedang Iwa Kuswaeri mengatakan hingga saat ini jumlah data penerima bantuan sosial bagi warga yang terdampak COVID-19 di Kabupaten Sumedang masih terus pemutakhiran.
"Total ada 130 ribu Kepala Keluarga. Jumlah ini merupakan jumlah KK di luar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebanyak 132.724 KK," kata Iwa Kuswaeri saat konferensi pers, di Gedung IPP Sumedang, Jawa Barat,
Iwa menjelaskan 130 ribu KK nom DKTS itu sebanyak 33.800 KK akan mendapat bansos dari Dana Desa, 15 ribu KK akan menerima bantuan dari Pemkab Sumedang, 60 ribu KK dari Pemprov Jabar, dan sisanya 19.680 KK akan menerima bantuan dari bansos Pemerintah pusat.
"Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang saat ini tengah gencar menyalurkan bantuan sosial bagi 15.000 KK yang terdampak COVID-19 sesuai data yang diperoleh dari RW se-Kabupaten Sumedang. Dan setiap KK akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 500 ribu," jelas Iwa.
Dari jumlah total laporan atau aduan masyarakat tersebut, sebanyak 550 pengaduan di antaranya bertanya tentang penyaluran paket bantuan sosial.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sumedang Iwa Kuswaeri mengatakan hingga saat ini jumlah data penerima bantuan sosial bagi warga yang terdampak COVID-19 di Kabupaten Sumedang masih terus pemutakhiran.
"Total ada 130 ribu Kepala Keluarga. Jumlah ini merupakan jumlah KK di luar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebanyak 132.724 KK," kata Iwa Kuswaeri saat konferensi pers, di Gedung IPP Sumedang, Jawa Barat,
Iwa menjelaskan 130 ribu KK nom DKTS itu sebanyak 33.800 KK akan mendapat bansos dari Dana Desa, 15 ribu KK akan menerima bantuan dari Pemkab Sumedang, 60 ribu KK dari Pemprov Jabar, dan sisanya 19.680 KK akan menerima bantuan dari bansos Pemerintah pusat.
"Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang saat ini tengah gencar menyalurkan bantuan sosial bagi 15.000 KK yang terdampak COVID-19 sesuai data yang diperoleh dari RW se-Kabupaten Sumedang. Dan setiap KK akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 500 ribu," jelas Iwa.
Menurut Iwa, bantuan sosial dari pemerintah ini ditujukan bagi warga yang terdampak COVID-19, dalam artian yang kehidupan ekonominya terganggu akibat pandemi. Sehingga menyebabkan rentan miskin, dan bukan untuk warga yang telah miskin sebelum adanya pandemi COVID-19 atau yang telah masuk ke dalam DTKS.
Sebab, kata Iwa, golongan yang terdaftar ke dalam DTKS ini telah menerima bantuan PKH, Program Sembako dan BLT dari Kementerian Sosial sebelum adanya pandemi Covid-19.
"Warga yang terdampak hanya akan mendapatkan dari satu pintu bantuan saja. Artinya, jika warga telah menerima bantuan yang dialokasikan dari Dana Desa, maka tidak akan menerima lagi bantuan dari pintu bantuan lainnya baik yang bersumber dari Pemkab Sumedang, Pemprov Jabar, maupun Pemerintah pusat," katanya.
Jika disimulasikan, menurut Iwa, warga yang rentan menjadi warga miskin baru akibat COVID-19 ini, maka warga tersebut berhak mendapatkan bantuan dari BLT Dana Desa.
"Jika kuota dari BLT Dana Desa sudah habis karena memang jumlahnya terbatas, maka warga terdampak lainnya akan mendapatkan bantuan dari bansos Pemkab, dan apabila dari bansos Pemkab belum bisa terakomodir, maka warga lainnya akan mendapatkan bansos yang bersumber dari Pemprov," ucap Iwa.
Namun Iwa mengimbau kepada warga Sumedang yang terdampak COVID-19 yang belum menerima bantuan sosial diharapkan untuk bersabar. Sebab untuk saat ini pihaknya akan berusaha agar masyarakat yang terdampak pandemi ini dapar tersalurkan bantuan secara merata.
"Masih ada beberapa pintu bantuan lagi yang belum tersalurkan kepada masyarakat, dan kami pun terus berjuang agar tidak ada masyarakat Sumedang yang kelaparan di masa pandemi Covid-19," ucapnya.
berita jabar bk
0 Komentar