BERITA JABAR (234) BK
Asian Development Bank (ADB) memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional hanya sebesar 2,5 persen pada tahun 2020 atau terpangkas setengahnya setelah pada tahun 2019 tumbuh 5,0 persen. Hal ini disebabkan oleh pandemi virus corona yang menjangkiti berbagai wilayah nusantara.
“Meski Indonesia memiliki landasan makroekonomi yang kuat, wabah covid-19 mengubah arah perekonomian negara ini," kata Winfried Wicklein selaku Direktur ADB untuk Indonesia, melalui siaran tertulis pada Sabtu (4/4).
Pasalnya ia menyebut penurunan sejumlah harga komoditas dan gejolak pasar keuangan, berimplikasi buruk bagi perekonomian global dan nasional pada tahun 2020.
Terlebih sejumlah negara mitra dagang utama Indonesia juga menghadapi situasi ekonomi yang sulit, maka mendorong terjadinya penurunan daya beli masyarakat seiring sentimen negatif pada bisnis dan konsumen.
Wilfried memprediksi perekonomian global berangsur pulih di tahun 2021, sehingga menjadi momentum bagi pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkuat dengan reformasi kebijakan di bidang investasi yang baru dikeluarkan pemerintah.
Inflasi yang mencapai 2,8 persen pada 2019, diperkirakan naik tipis ke 3,0 persen pada tahun 2020, sebelum turun lagi ke 2,8 persen pada tahun 2021.
Akan tetapi, tekanan inflasi akibat ketatnya pasokan pangan dan depresiasi mata uang rupiah diperkirakan dapat diimbangi sebagian oleh penurunan harga bahan bakar non-subsidi, serta subsidi tambahan untuk listrik dan pangan.
 BERITA JABAR (234) BK