Sejarah Panjang dan Alasan Sepinya Bandara Kertajati
BERITA JABAR BK
Beroperasinya gerbang baru di Majalengka pada 2018 lalu menjadi harapan baru dunia penerbangan Indonesia. Gerbang itu berada di Kecamatan Kertajati,Kabupaten Majalengka. Orang mengenal Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Indonesia boleh berbangga dengan Bandara Kertajati, karena hadirnya infrastruktur anyar ini murni dibuat anak bangsa. Begitu pula dengan model pembiayaan melalui kolaborasi pemerintah pusat dan daerah dalam hal ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang berjalan apik.
Namun, penerbangan yang beroperasi dari 11 yang tersedia. Target 2,7 juta penumpang per tahun 2019 pun jauh dari harapan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengakui, sepinya Bandara Kertajadi tidak lepas dari uji kelaikan yang tidak berjalan dengan baik. Bahkan, pembangunan bandara tersebut juga dinilai tanpa kajian yang mendalam.
kilometer. Jadi lebih baik langsung saja ke Bandung. Sekiranya hanya berada 20-30 kilometer dari Bandung masih okay, tapi ini kan hampir 100 kilometer," imbuhnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membeberkan awal mula pembangunan bandara ini. Pada awalnya, pihak kementerian perhubungan ingin membangun bandara tambahan di Karawang Jawa Barat. Mengingat industri di sana potensial.
Namun demikian, Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Barat meminta pembangunan dilaksanakan di Kertajati.
"Ini bukan alasan ya, menurut studi Kemenhub, bandara tambahan ada di Karawang, tapi memang awalnya yang minta pembangunan Kertajati itu Pemda, akhirnya kita turuti," ujarnya di Palangkaraya, .
Mulanya, Kemenhub dan Angkasa Pura (AP) II merekomendasikan untuk membuat bandara ukuran kecil untuk pesawat jenis ATR, namun Pemda ingin bandara yang lebih luas.
"Saya bilang ke Dirut AP II, kalau mau bangun kecil dulu, kita dapat kewenangan dari Bu Rini (Menteri BUMN) anggaran Rp 600 miliar. Tapi Pemda ingin langsung runway 2.500 meter, anggarannya Rp 2,6 triliun," ungkapnya.
Namun demikian, bagaimana sebenarnya sejarah pembangunan Kertajati? Berikut penjelasannya:
"Tapi ya mungkin kurang penelitian sehingga lokasinya tidak pas untuk Bandung dan untuk Jakarta. Jadi agak ya, boleh dibilang perencanannya tidak terlalu bagus. Pemerintah pusat juga salah," katanya saat ditemui di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (9/4).
Wapres JK mengatakan, kesalahan pemerintah pusat adalah hanya menginginkan percepatan sebuah pembangunan bandara internasional yang menjadi penghubung antara Jakarta dan Bandung. Namun, tidak melakukan perhitungan secara matang.
"Jadi kalau mau ke Bandung, lewat Kertajati musti naik mobil lagi sampai 100 Kertajati kini seolah sedang mati suri. Hanya ada 1 rute
BERITA JABAR BK