BERITA JABAR BK
Proses pembebasan lahan warga untuk pembangunan Bendungan Rengrang di Desa Cijambe, Kecamatan Paseh berjalan lancar. Seperti halnya saat pembebasan lahan milik 150 warga di Desa Cijambe seluas 5 hektare, beberapa waktu lalu. Pembebasan lahan warga itu untuk pembangunan badan bendung.
“Syukur alhamdulillah, proses pembebasan lahan warga untuk pembangunan badan Bendung Rengrang di wilayah kami berlangsung lancar. Dalam prosesnya, tak ada kendala,” tutur Camat Paseh, Nandang Suparman di Paseh,
Menurut dia, setelah proses pembebasan lahan untuk pembangunan
badan bendung selesai, dilanjutkan proses pembebasan lahan untuk membangun akses jalan utama ke lokasi Bendung Rengrang. Prosesnya, saat ini tengah dilakukan pengukuran tanah warga. Akses jalannya dari wilayah Desa Legok Kidul ke Desa Cijambe sejauh 1,2 km.
Hanya saja, proses pembangunan akses jalan tersebut menemui kendala. Masyarakat di Dusun Calancang dan Babakanbuah, Desa Legok Kidul, meminta kejelasan kontraktor projek. Pasalnya, kenyamanan mereka terganggu getaran dan suara bising lalu lintas kendaraan projek. Kondisi itu, mengingat akses jalan di Legok Kidul melewati daerah pemukiman warga. Untuk penyelesaiannya, kini tengah dilakukan musyawarah dengan pelaksana projek.
“Pada dasarnya, warga menyetujui pembangunan akses jalan tersebut.
Hanya saja mereka meminta kejelasan, terkait dampak getaran dan suara bising dari kendaraan projek. Untuk akses ke lokasi bendung, memang bisa juga dari Desa Malaka, Kec. Situraja. Namun, akses jalan dari Legok Kidul lebih strategis dan jaraknya lebih dekat,” kata Nandang.
Selain pengukuran lahan untuk akses jalan ke lokasi Bendung Rengrang, lanjut dia, sejak beberapa hari lalu tengah dilakukan pengukuran tanah untuk membangun jaringan irigasi Bendung Rengrang. Pengukuran tanahnya dari Desa Pasirreungit hingga Padanaan. Lebar jaringan irigasinya 12 meter. “Setelah pengukuran lahan, proses selanjutnya diumumkan lalu disediakan waktu untuk menyampaikan komplain dari warga pemilik lahan. Waktu komplain ini sengaja disediakan, apabila hasil pengukuran lahannya tidak cocok dengan fakta di lapangan,” ujarnya.
Lebih jauh Nandang menjelaskan, pembangunan Bendung Rengrang itu, dengan membendung aliran Sungai Cipeles. Anggaran pembangunan fisiknya senilai Rp 700 miliar. Lebar bendungnya 55 meter dengan tinggi 3 meter. Kapasitas pengambilan air bendung sebesar 8,11 kubik per detik. Selain membangun badan bendung, juga akan dibangun jaringan irigasi baru seluas 2.216 hektare. Pembangunan saluran irigasi baru, antara lain dari Bendung Rengrang sepanjang 11,79 km, saluran Warungbuah 3,72 km dan saluran Peueung 5,56 km.
Ia menyebutkan, areal pesawahan yang terlayani dari saluran irigasi Bendung Rengrang, antara lain 10 persen sawah tadah hujan seluas 212
BERITA JABAR MELAPORKAN LANGSUNG DARI SUMEDANG
0 Komentar