SUMBER,(BJ),- Desa Babakan, Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon selain mempunyai 47 lembaga pendidikan berbasis pesantren, kini punya projek percontohan Kabupaten Cirebon karena memiliki bank sampah serta mesin pengelolaan sampah modern.

Pilot projek ini didanai langsung oleh UNDP, GEF bekerjasama dengan Kementrian Perindustrian RI. Dengan adanya bank khusus sampah plastik ini, diharapkan bukan saja akan mengurangi polusi soal sampah, juga akan berimbas pada peningkatan perekonomian masyarakatnya.


Direktur GEF‎, Laksmi Dhewantie didampingi Kepala Pusat Industri Hijau Kementrian Perindustrian, Tedi Sianturi mengatakan, diharapkan dengan adanya bank sampah serta pengelolaan mesin sampah khusus plastik ini, akan mengangkat kenyamanan masyarakat sekaligus meningkatkan perekonomiannya.
Tujuan kami datang ke sini sekaligus mengecek persiapannya. Di wilayah lain juga ada. Di Kabupaten Cirebon ini satu-satunya di Desa Babakan. Ini proyek percontohan dan diharapkan program ini bisa berkelanjutan,” ungkapnya, Jumat, (24/1/2020).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Sugeng Raharjo mengatakan, soal sampah ini merupakan persoalan bersama, akan tetapi jika dikelola dengan baik maka nilai ekonomi pun akan semakin mensejahterakan masyarakatnya.

“Bayangkan, hasil pengolahan sampah plastik ini untuk satu karung dijual Rp.13 ribu. Sementara kita beli sampah aslinya Rp 3 ribu. Sementara sehari di Babakan ini mencapai 2 ton sampah,” ungkapnya.

Kuwu Babakan, Syatori menambahkan, pihaknya membenarkan bahwa dalam sehari di wilayah sekitaran kompleks pesantren saja sudah ada sampah sekitar 2 ton yang harus ditangani.

“Ada ribuan santri di Babakan ini. Produksi sampah sehari mencapai 2 ton lebih. Saat ini kita punya mesin pengolahannya dengan canggih, sehingga hasil sampahnya bisa kembali dijual ke pihak lain.” ujarnya
Syatori menjelaskan pihaknya telah menghimbau dan mensosialisasikan kepada santri dan masyarakat, supaya bisa memilah-milah sampah plastik. Untuk kemudian dijual ke pihak Mini Depo yang kemudian dikelola di mesin sampah.

“Kami telah melakukan sosialisasi kepada para santri di sini. Juga ke masyarakat. Nanti kita sosialisasikan terus. Agar mesin yang sudah kita miliki bisa bermanfaat serta bisa mengurai permasalahan sampah di Desa Babakan,” pungkasnya. (BJ-2)